Assalamu'alaikum Wr.Wb

Hamba Sejati; Tak mengharap kecuali pada Rabbnya; tak mengkhawatirkan kecuali dosanya. - Ali Bin Abi Thalib-

Jumat, 19 April 2013

Assalamualaikum Cinta


Assalamu’alaikum Cinta J
Cinta,                  
Jatuh cinta kepadamu bukannya satu pilihan tetapi berterusan untuk mencintaimu adalah pilihan yang tidak pernah aku kesali.

Mengapa aku mencintaimu hujan? Mencintai memang tidak pernah mempunyai sebab dan karena itu aku tidak pernah punya sebab yang jelas kepada aku jatuh cinta pada kau dan tidak pernah sekalipun jemu menuliskan kau dalam puisiku dan tulisanku.

Kata seseorang, aku ini kekasih hujan dan kau seperti peramal rahasia hati paling bijaksana. Dapat membaca gelora dan gelojak di hatiku tanpa aku perlu menyatakannya. Sedalam mana aku coba menyembunyikan, kau pantas sekali mengerti dan menemuinya. Anehnya, di waktu aku sedang sedih, kau turun seperti empangan tangisan yang telah lama menanggung duka di dadaku. Kau membasahi kaca kereta di mana di dalamnya menampung aku yang sedang mencoba menahan rasa sebak di dada, atau kau merebas di sebalik jendela kaca rumahku, coba berbicara kepada bahwa kau coba menanggung kesedihan yang aku alami. Bagaimanakah kau bijak meneka bila aku dikunjung berita gembira? Kau turun seolah-olah menari dan meraikan kegembiraan kecil dan besar dalam hidupku. Jarang sekali kau membiarkan aku meraikan kegembiraan dalam hidupku tanpa kau menemaninya.

Tuhan telah memberi aku ribuan puisi dan di dalam puisi itu adalah kau. Aku tidak jemu menulis segala hal tentang kau dan selalu saja menemui kebahagiaan, yang tidak disangka dalam diri kau. Yang anehnya, mencintai kau mengajari aku menjadi sederhana. Menjadikan aku hanya ingin memeluk impian-impian kecil. Seperti mana kau membebaskan diri daripada pelukan awan untuk membahagiakan manusia dan kembali ke pelukan awan dengan ingatan yang baru.

Mereka sering saja bertanya, mengapa mesti hujan? Mengapa mesti kau? Tidak pernah ada jawapan khusus. Cinta memang tidak pernah punya jawapan. Memberi definisi khusus untuk cinta seperti coba meletakkan tag harga padanya. Apakah cinta, cinta punya harga?

Cinta, Seringnya aku berharap aku tidak pernah putus-putus menulis tentang kau di dalam puisiku. Aku sering kali tahu menjadi kekasih yang setia seperti mana kau. Meski kau tidak turun menyanyi dan menari, kau sering sahaja menemaniku di atas sana. Memerhati setiap perlakuan tanpa jemu dan bila-bila aku perlukan kau, kau pasti turun dan mendakapku. Aku pernah coba menyembunyikan tangisku daripada semua manusia yang lain dengan berjalan di dalammu. Kau memakai mantelmu untuk merahsiakan saat aku menjadi rapuh. Mereka hanya mengenal wajahku yang sering sahaja tersenyum tetapi mereka tidak mengenal wajahku yang menanggung sejumlah penderitaan. Yang mengenalnya hanya kau.

Bolehkah kita mengikat janji akan saling mencintai antara satu sama lain. Selama-lamanya? Aku tidak meminta lebih, aku hanya kau senantiasa hidup dalam puisi-puisiku.

Kekasihmu
J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar